Sejarah Mie Instan
Sebagai pecinta mie instan mungkin Anda pantas berterima kasih kepada Mamofuku Ando, orang Jepang kelahiran Chiayi, Taiwan. Karena kerja kerasnya Anda sekarang dapat menikmati lezatnya mie instan. Makanan cepat saji yang memiliki banyak penggemar ini mulai masuk ke Indonesia pada pertengahan 1960-an. Mie instan ternyata berasal dari Jepang, karena jasa dari seorang kakek bernama Momofuku Ando, yang lahir di Taiwan pada tahun 1911.
Dia dipercaya menjadi orang pertama yang menemukan mie instan. Saat itu Amerika Serikat sedang gencar-gencarnya memberikan sumbangan gandum ke Jepang yang sedang dalam paceklik pangan. Hal ini menyebabkan harga terigu menjadi murah. Pemerintah Jepang juga menganjurkan rakyatnya memakan roti dan terigu untuk pengganti nasi. Melihat banyak orang memakan mie, di dekat toserba Hankyu, Osaka, pikiran Ando terbuka.
Beliau berpikir untuk membuat mie dari terigu. Ando juga berpikir karena orang Jepang sangat menyukai mie, apalagi rasa mie yang enak, harganya murah, tahan lama, dan tidak sulit dalam mengolahnya. Ide brilian itu terus bergulir di pikirannya. Hanya Ando tidak ingin membuat mie biasa yang sudah banyak beredar di pasaran. Ia ingin membuat mie dalam rupa yang lain, yang enak, lebih cepat, mudah diolah dan mudah didapat dimana saja.
Dengan perlahan tapi pasti, Ando mulai mewujudkan mimpinya dengan membeli mesin pembuat mie dan mencoba membuat mie instant di belakang halaman rumahnya. Awalnya mie digoreng agar lebih awet, gurih, dan cepat diolah. Pada bulan Desember 1958, Ando mendirikan perusahaan dengan nama Nissin Foods. Beberapa bulan setelahnya Ando pindah ke pabrik seluas 20 hektar. Tahun 1960 Ando membuka pabrik kedua, dan tahun berikutnya Ando membuka pabrik baru lagi.
Usaha Ando dengan mie instan semakin berkembang. Walaupun mie instant laris manis, Ando tidak bosan untuk bereksperimen dan terus memperbaiki mutunya. Bahkan timbul keinginan memperkenalkan dan mejualnya sampai ke luar negeri. Untuk mencapai mimpinya itu, Ando pergi berkeliling Eropa dan Amerika tahun 1966. Disana ia melihat orang makan mie menggunakan garpu, tanpa kuah, dan memakai piring, karena menyeruput mie dianggap tidak sopan.
Kemudian Ando juga mengamati ada kaldu yang dapat dilarutkan dengan air panas, tanpa harus dimasak. Ada gelas kertas sekali pakai dan juga kertas aluminium sebagai tempat kedap udara.Ando juga mendapat ide kembali untuk membuat mie instant dalam wadah berbahan styrofoam, yang kemudian ditutup rapat dengan lembaran aluminium foil. Mie gelas itu tidak perlu dimasak, hanya cukup diseduh. Supaya tidak mudah hancur, mie dibuat lebih tebal, disediakan pula garpu untuk memakannya.
Inilah mie instan kemasan gelas gelas yang Anda kenal sekarang. Di puncak kesuksesannya, Ando yang pada tahun 1988 genap berumur 77 tahun, membuka Foodeum di Shinjuku, Tokyo. Momofuku Ando meninggal karena serangan jantung pada 5 Januari 2007 ketika umurnya 96 tahun. Ando sempat berkata bahwa rahasianya berumur panjang adalah dengan bermain golf dan memakan ramen ayam hampir setiap hari. Bahkan Ando masih memakan ramen ayam sehari sebelum dia meninggal.